Wiraswasta dalam bahasa Inggris padanan katanya entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis pada abad ke-18 yang artinya ‘berada diantara’. Kala itu, mereka yang ‘berada diantara’ adalah orang-orang yang memasok kebutuhan kalangan elit / pemerintahan dengan mengumpulkan dari masyarakat. Saat ini kata wiraswasta atau entrepreneurship sendiri telah berkembang menjadi kegiatan bisnis skala kecil-menengah (Steinhoff dan Burgess, 1986).
Istilah wiraswasta untuk pertama kalinya di Indonesia diperkenalkan oleh Suparman Sumahawijaya dalam Lokakarya Sistem Pendidikan dan Pengembangan Kewiraswastaan, yang menyebabkan istilah wiraswasta menjadi semakin populer di masyarakat. Sumahawijaya (1980) mengemukakan pengertian wiraswasta berdasarkan asal katanya, wiraswasta berasal dari kata wira dan swa. Wira diartikan dengan sikap teladan, jujur, baik, terkemuka, sedangkan swa berarti sendiri, dan sta artinya berdiri. Dengan demikian wiraswasta dapat diartikan dengan suatu kemampuan untuk berdiri sendiri, merdeka lahir batin. Lebih lanjut dikemukakan pula bahwa wiraswasta sebagai manusia yang dapat dijadikan teladan, mau memajukan masyarakatnya dengan meningkatkan efisiensi dan kemahiran organisasi, memproduksi barang atau jasa dan mendistribusikannya demi kepentingan masyarakat, dan dalam hal ini mereka berani mengambil resiko, serta tunduk pada peraturan atau hukum yang berlaku.
Sumahawijaya (1980) mengatakan bahwa wiraswasta bukan sekedar terjemahan dari entrepreneurship, sedang perbedaan antara keduanya harus dicari dalam basis kulturnya. Pengertian wiraswasta berbeda dengan pengertian entrepreneurship dalam kehidupan masyarakat liberal, kapitalis dan individualis. Unsur-unsur positif yang terkandung dalam pengertian entrepreneurship juga merupakan unsur kata wiraswasta. Pengertian wiraswasta bukanlah teladan dalam usaha partikelir, akan tetapi adalah sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri.
Istilah wiraswasta untuk pertama kalinya di Indonesia diperkenalkan oleh Suparman Sumahawijaya dalam Lokakarya Sistem Pendidikan dan Pengembangan Kewiraswastaan, yang menyebabkan istilah wiraswasta menjadi semakin populer di masyarakat. Sumahawijaya (1980) mengemukakan pengertian wiraswasta berdasarkan asal katanya, wiraswasta berasal dari kata wira dan swa. Wira diartikan dengan sikap teladan, jujur, baik, terkemuka, sedangkan swa berarti sendiri, dan sta artinya berdiri. Dengan demikian wiraswasta dapat diartikan dengan suatu kemampuan untuk berdiri sendiri, merdeka lahir batin. Lebih lanjut dikemukakan pula bahwa wiraswasta sebagai manusia yang dapat dijadikan teladan, mau memajukan masyarakatnya dengan meningkatkan efisiensi dan kemahiran organisasi, memproduksi barang atau jasa dan mendistribusikannya demi kepentingan masyarakat, dan dalam hal ini mereka berani mengambil resiko, serta tunduk pada peraturan atau hukum yang berlaku.
Sumahawijaya (1980) mengatakan bahwa wiraswasta bukan sekedar terjemahan dari entrepreneurship, sedang perbedaan antara keduanya harus dicari dalam basis kulturnya. Pengertian wiraswasta berbeda dengan pengertian entrepreneurship dalam kehidupan masyarakat liberal, kapitalis dan individualis. Unsur-unsur positif yang terkandung dalam pengertian entrepreneurship juga merupakan unsur kata wiraswasta. Pengertian wiraswasta bukanlah teladan dalam usaha partikelir, akan tetapi adalah sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri.
Sumber :: arezahadi.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar